![]() |
Personel Warkopi. (Foto: Instagram) |
Jakarta, Humoria - Indro, legenda hidup Warkop DKI gusar. Penyebabnya, hampir sebulan terakhir, telah viral aksi tiga pemuda yang dianggap banyak orang berwajah mirip Dono, Kasino, dan Indro. Kerisauan Indro bukan pada kemiripan wajah ketiganya yang disebut-sebut netizen sebagai reinkarnasi Dono, Kasino, dan Indro. Ketidaknyamanan Indro lebih pada aksi parodi yang mereka perankan berjalan tanpa izin manajemen Warkop DKI.
"Warkop itu punya HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) yang dipegang oleh semua anak-anak dari Dono, Kasino, Indro. Dalam berkesenian ada etika. Mereka yang Anda maksud amat sangat terkoordinir dan ter-manage. Jadi, Anda sendiri bisa berpikir kan di mana kekeliruannya. Kasihan mereka sebenarnya, jadi obyek "boss"-nya," kata Indro, menjawab pertayaan seorang warganet di akun Instagramnya @indrowarkop_asli, 15 September lalu.
Dalam playlist Sketsa Warkopi yang diunggah akun Patria TV di YouTube, ketiga pemuda itu memang terang-terangan berperan sebagai pentolan Warkop DKI. Bahkan, masing-masing personel Warkopi menyapa satu sama lain dengan nama panggilan Dono, Kasino, atau Indro.
Dalam keterangan tertulis di akun YouTubenya, Patria TV mengklaim sebagai media berbasis audio visual atau digital content provider, yang berada di wilayah Tangerang Selatan. Bergabung sejak 4 januari 2021, Patria TV menuliskan, merasa perlu menciptakan ide-ide segar tayangan untuk masyarakat.
Setidaknya, sejak 1 September 2021, akun Patria TV yang memiliki 52 ribu lebih subscriber sudah mengunggah tujuh episode Sketsa Warkopi dengan durasi sekitar satu sampai lima belas menit. Ketiga pemuda yang disebut-sebut sebagai Warkop DKI KW itu adalah Sepriadi Chaniago yang menjadi Dono, Alfred atau Dimas sebagai Kasino, dan Alfin Dwi Krisnandi sebagai Indro.
Indro menegaskan, dirinya sama sekali tidak mempermasalahkan kemiripan wajah personel Warkopi dengan Warkop DKI. Namun, Indro menilai aksi Warkopi merupakan tindakan pelanggaran hak intelektual.
"Masalahnya ketika kami mempunyai sebuah grup yang dikenal dengan Dono, Kasino, Indro dan dilindungi Undang-Undang lalu mereka meniru seolah-olah Dono, Kasino, Indro, itu mengekspresikan pola kami,” kata Indro, dalam konferensi pers yang digelar secara virtual Senin, 20 September 2021.
Atas dasar itu pula, Lembaga Warkop DKI memberikan teguran ke pihak Warkopi lantaran dianggap melanggar Hak Kekayaan Intelektual. Pasalnya, Lembaga Warkop DKI adalah pemegang hak eksklusif yang sah atas nama atau merek Warung Kopi Dono Kasino Indro atau biasa dikenal masyarakat dengan nama Warkop DKI.
“Lembaga Warkop DKI menghargai dan mengapresiasi setiap kreativitas dan karya anak bangsa. Akan tetapi, patut disayangkan, Warkopi dalam melaksanakan kegiatannya sama sekali belum memeroleh atau pun meminta izin dari Lembaga Warkop DKI, keluarga Warkop DKI, dan Indro Warkop sebagai personel yang masih hidup,” kata Hanna, putri Kasino, selaku pengurus Lembaga Warkop DKI.
Tak cuma putri Kasino. Anak almarhum Dono, Satrio Sarwo Trengginas, juga buka suara terkait aksi Warkopi.
"Kalau memang om Indro udah sakit hati, ya pasti secara tidak langsung anak-anaknya merasa sakit dan tersinggung," kata Satrio, yang juga hadir dalam konferensi pers virtual.
Bagi Satrio, perjuangan ayah dan sahabatnya seolah tak dihargai dengan aksi Warkopi yang dinaungi manajemen Patria TV.
Itulah sebabnya, Satrio pun merasa keberatan apabila jerih payah Dono, Kasino, dan Indro selama 48 tahun dengan mudahnya ditiru dan dikomersilkan tanpa sepengetahuan dan persetujuan dari Lembaga Warkop DKI serta Keluarga Personil Warkop DKI.
Indro pun membantah adanya permintaan izin dari Warkopi kepada dirinya. Kendati demikian, sebagai satu-satunya anggota grup lawak Warkop DKI yang masih hidup, Indro tidak ingin masalah ini kian panjang apalagi sampai dibawa ke ranah hukum.
Indro hanya meminta untuk sementara ini konten Warkopi dihentikan, lalu segara dilakukan pertemuan antara kedua belah pihak.
(Arya Brajadenta)
Post a Comment